🐾 Orang Yang Mendukung Reformasi
HumasBSN. 2609 kali. Badan Standardisasi Nasional (BSN) berencana membentuk agen perubahan sebagai bagian dari pelaksanaan reformasi birokrasi di BSN. Sebagai tahap awal, Bagian Organisasi dan Kepegawaian BSN menyelenggarakan Focus Group Discussion Agen Perubahan di Hotel Sahid, Jakarta pada Rabu-Kamis (22-23 Oktober 2014).
Untukmeningkatkan kualitas sumber daya manusia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek (KemendikbudRistek) mencanangkan reformasi sistem pendidikan Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar. Hal ini ditegaskan kembali Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam sebuah seminar web di Jakarta.
Kemauanpolitik kuat yang ditunjukkan untuk mendukung lembaga pemberantas korupsi di negeri ini yang nantinya akan dicatat sebagai sejarah baik atas panjangnya upaya pemberantasan korupsi yang selama ini sudah dilakukan. Semoga! Bibliografi: Wijayanto ; Zachrie, Ridwan [ed.]. 2009. Korupsi Mengorupsi Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
KODAMVII/WIRABUANA (5/5),- Diselenggarakannya Sosialisasi Agent of Change Reformasi Birokrasi ini bertujuan agar setiap personel dapat merubah pribadi ke arah yang lebih baik, terutama dalam hal integritas, prestasi kerja, pola pikir dan budaya kerja yang sesuai dengan perubahan reformasi birokrasi, demikian dikatakan Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar, S.IP., M.AP, dalam sambutannya
Aplikasie-office adalah salah satu produk dari e-government yang bertujuam untuk mendukung penerapan reformasi birokrasi, khususnya dalam kegiatan administrasi perkantoran. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi kegiatan perkantoran yang memanfaatkan aplikasi E-Office, serta mengetahui seberapa besar aplikasi
ReformasiWTO juga mencakup upaya mengakhiri blokade AS terhadap pengisian anggota AB. Pasalnya, tanpa pengisian baru, anggota AB hanya akan tersisa satu orang pada akhir Desember 2019. Pengisian kekosongan anggota AB telah diusulkan Meksiko yang didukung 68 negara termasuk Indonesia.
Laindaripada yang lain Faktor yang menentukan Mata air di Mekkah Kepala karangan dalam surat kabar Orang yang mendukung reformasi Golongan besar bangsa yang sama asal dan jenisnya Penyedap rasa makanan Ibukota negara Turkmenistan Negara terbesar di benua Afrika Organisasi dengan tujuan penyelidikan ilmiah Penjelajahan lapangan untuk memperoleh pengetahuan Nasi Goreng (Singkatan) Digunakan untuk berkaca Tidak modern Tunai (Inggris)
Selamareformasi tanah dan kampanye untuk menekan kontrarevolusioner yang diluncurkan pada bulan Februari 1951, kaum Komunis mencap tuan tanah, petani kaya, dan orang-orang dengan latar belakang kapitalis sebagai penentang rezim. Orang-orang yang dianggap sebagai agen Guomindang juga menjadi sasaran dan ditindas dengan kejam.
Untukitu, Indonesia dan negara-negara lain yang mendukung reformasi DK PBB memilih melakukan pendekatan secara informal dan sebagai konsekwensinya, butuh waktu lama untuk dapat mewujudkan reformasi DK PBB. KBRI dan Polisi Kamboja Kembali Selamatkan 7 Orang 3 hari lalu. Setelah Bebaskan 55 WNI, KBRI dan Polisi Kamboja Kembali Selamatkan 7
JawabanTTS Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS orang yang mendukung reformasi . Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Serangkaiandengan acara itu, Bupati PAS juga melantik 6 orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, 20 Pejabat Administrator, dan 7 Pejabat Fungsional tertentu di lingkup Pemkab Buleleng. Turut hadir sebagai saksi, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa dan Inspektur Kabupaten Buleleng I Putu Karuna.
Oleh: Agus Maulana Abstraksi Salah satu unsur perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik adalah terselenggaranya sistem birokrasi pemerintahan y Potret Layanan PT. ASKES dan Upaya Mendukung Reformasi Birokasi di Indonesia - Kompasiana.com
CFXla2.
- Reformasi gereja adalah suatu skisma atau perpecahan yang terjadi pada Gereja Katolik di Eropa pada abad ke-15. Gerakan ini merupakan upaya untuk melakukan revolusi ajaran Kristen agar sesuai dengan Alkitab. Selain itu, paham baru seperti sekulerisme, individualisme, dan humanisme juga berusaha untuk meruntuhkan dominasi gereja dalam tatanan kehidupan di gerakan Reformasi Gereja tak lepas dari pengaruh Renaissance yang muncul di Italia pada sekitar abad ke-14. Baca juga Reformasi Gereja di Eropa Penyebab Reformasi Gereja Faktor munculnya Reformasi Gereja salah satunya adalah adanya penyimpangan terhadap ajaran Kristen oleh internal gereja. Orang-orang mulai mengkritik otoritas kepausan dan mempertanyakan berbagai penyalahgunaan dan ketidaksesuaian Gereja Katolik sebagai pusat politik dan budaya Kekristenan di Eropa. Mereka mengkritik doktrin-doktrin yang dianggap palsu dan mengutuk korupsi Gereja Katolik Roma. Praktik korupsi yang dimaksud adalah jual-beli jabatan rohaniwan serta penjualan indulgensi atau penebusan dosa. Selain itu, tumbuhnya nasionalisme membuat para raja di Eropa menolak dominasi dari gereja. Tokoh-tokoh Reformasi Gereja Tokoh penggerak Reformasi Gereja di Eropa adalah Martin Luther, yang kemudian diikuti oleh beberapa tokoh lainnya. Berikut ini tokoh-tokoh Reformasi Gereja di Eropa. Baca juga Reformasi Protestan, Pecahnya Agama Kristen Menjadi Beberapa Aliran Wikimedia Commons Patung Martin Luther di luar Gereja St. Mary, Berlin. Martin Luther Titik awal dimulainya reformasi adalah ketika Martin Luther memaku selembar kertas yang berisi 95 kritik terhadap otoritas Gereja Katolik. Aksi ini dilakukan di depan sebuah gereja di Wittenberg, Jerman, pada 31 Oktober 1517. Saat itu, Martin Luther dikenal sebagai seorang biarawan dan dosen di sebuah universitas di Wittenberg. Pada 1521, Luther dipanggil ke hadapan Dewan Worms dan secara resmi dikucilkan oleh Gereja Katolik. Tidak hanya itu, Dewan Worms mengutuk aksi Luther dan melarang warga Kekaisaran Romawi Suci untuk membela ataupun menyebarkan gagasan-gagasannya. Atas perlindungan Frederick III, Luther kemudian menerjemahkan Alkitab dari bahasa latin ke bahasa legitimasi para imam Katolik pun terancam karena orang-orang tidak perlu bergantung padanya untuk menafsirkan Alkitab. Pada akhir reformasi, Lutheranisme telah menjadi agama di sebagian besar wilayah Jerman, Skandinavia, dan Baltik. Baca juga Biografi Tokoh Dunia Martin Luther, Tokoh Reformasi Protestan Huldrych Zwingli Huldrych Zwingli lahir pada 1 Januari 1484 di Toggenburg, Swiss, dan meninggal pada 11 Oktober 1531. Dalam gerakan Reformasi Gereja, Zwingli sepakat dengan Martin Luther tentang keselamatan oleh iman dan kasih. Namun, ia berbeda pendapat dengan Luther terkait kehadiran Kristus dalam sakramen ekaristi atau ritual keagamaan. Zwingli berpendapat bahwa kehadiran Kristus dalam sakramen lebih bersifat spiritual. John Calvin John Calvin lahir di Noyon, Perancis, pada 10 Juli 1509 dan meninggal di Jenewa, Swiss, pada 27 Mei 1564. Dalam pandangan terkait Reformasi Gereja, Calvin secara tidak langsung dipengaruhi oleh Desiderius Erasmus, seorang Teolog asal Belanda. Calvin berpendapat bahwa keselamatan dan pengampunan dosa hanya diperoleh melalui iman, bukan dengan perbuatan baik. Baca juga Faktor Pendorong Kemunculan Zaman Renaissance Ia juga dikenal menyuarakan kepercayaan "predestinasi", yang bermakna bahwa seseorang dari awal telah dipilih Tuhan untuk diselamatkan. Namun, hal itu menimbulkan kontroversi karena dianggap tidak adil apabila Tuhan telah menentukan keselamatan seseorang terlepas dari bagaimana iman dan perbuatannya. John Knox John Knox lahir di Haddington pada 1514, dan meninggal pada 24 November 1572 di Edinburg, Skotlandia. Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh John Calvin dan turut serta dalam gerakan Reformasi Gereja dengan membangun Gereja Presbitarian. Ia mendirikan gereja tersebut di Skotlandia, setelah melihat banyak rakyat yang marah dengan kekayaan yang ditimbun gereja. Selain itu, praktek asusila yang dilakukan gereja juga menjadi salah satu penyebab John Knox mendukung Reformasi Gereja. Referensi Mcgrath, Alister E. 1997. Sejarah Pemikiran Reformasi. Jakarta BPK Gunung Mulia Riemer, Gerrit. 2009. Gereja-Gereja Reformasi di Indonesia. Jakarta BPK Gunung Mulia Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Gedung utama Mabes Polri istimewa/ Reformis mengandung pengertian orang yang menganjurkan reformasi atau orang yang mendukung reformasi. Adapun reformasi merupakan perubahan secara drastis untuk perbaikan bidang sosial, politik, atau agama dalam suatu masyarakat atau negara. Maka, istilah reformis yang dilekatkan oleh Kapolri dalam kata polisi reformis, kira-kira dapat ditafsir sebagai polisi yang mendukung reformasi di institusi kepolisi secara sempit, dan secara umum berarti mendukung reformasi di bidang hukum mengingat institusi Polri sebagai salah satu lembaga penegak hukum. Polri telah memiliki Grand Strategy 2005-2025 yang memperkenalkan tiga tahapan perubahan, mencakup pemulihan kepercayaan publik 2005-2010, pengembangan mitra kerja 20110-2015, dan periode 2016-2025 sebagai pencapaian institusi yang unggul. Jenderal Tito Karnavian menjabat sebagai Kapolri bersamaan dengan implementasi target pencapaian Polri sebagai institusi yang unggul. Tentu upaya yang dimulai tidak serta merta dimulai dari rencana pencapaian tahap akhir ini, karena keberlanjutan pencapaian reformasi sebelumnya belum seutuhnya sempurna. Berdasarkan visi perubahan tersebut, Polri mulai melakukan reformasi yang mencakup reformasi struktural, instrumental, dan kultural. Sejauh ini perubahan struktural dan instrumental relatif berlangsung dengan baik, akan tetapi perubahan kultural masih menjadi persoalan yang belum terpecahkan. Demikian pula perubahan dalam kelembagaan dan budaya Polri yang belum menyentuh akar “konservatisme” budaya yang sulit untuk berubah. Padahal, dengan dilahirkannya berbagai regulasi dan peraturan baru untuk internal organisasi Polri seharusnya mendorong proses perubahan budaya Polri Backer, 2009. Meskipun perubahan budaya tidak mudah dan membutuhkan waktu yang relatif lama Kadarmanta, 2007. Konteks reformasi kepolisian yang kemudian digaungkan kembali oleh Kapolri Tito Karnavian saat ini memiliki arti yang krusial, terkait dengan pencapaian reformasi kepolisian. Hal ini juga sejalan dengan target pemerintahan Joko Widodo yang mengeluarkan Paket Kebijakan Reformasi Hukum secara berkala sejak kuartal ketiga 2016. Indikator reformasi hukum secara substansi adalah memantapkan bahwa seluruh warga negara memiliki status sama di hadapan hukum. Hukum tidak pandang bulu, namun kondisi ini direfleksikan dengan bagaimana masyarakat dapat berinteraksi secara baik dengan berbagai institusi hukum. Polri sebagai lembaga penegak hukum, dalam sudut pandang ini dituntut menjadi aktor yang membangun kesadaran hukum di masyarakat. Bukan berarti mengantarkan segala perkara hukum ke hadapan pengadilan, tetapi lebih jauh dari itu adalah cipta kondisi tertib sehingga tidak berkembang menjadi masalah hukum. Namun seringkali, budaya pekerjaan okupasional kepolisian dipandang memiliki karakteristik berbeda dengan profesi lainnya. Petugas polisi diandaikan selalu bekerja dalam situasi berbahaya untuk memerangi kriminalitas dan tindakan-tindakan melawan hukum Skolnick, 1966; Bittner, 1967; Rubenstein, 1973. Oleh karena itu pekerjaan polisi membentuk sikap dan norma perilaku yang berbeda dengan profesi lain. Dalam konteks penyimpangan, perbedaan karakteristik itu pula yang seringkali diambil sebagai penjelasan terhadap berbagai perilaku menyimpang petugas polisi di lapangan Chan, 1997. Paradigma memerangi kejahatan fight againts crime masih banyak melekat di tubuh kepolisian. Padahal pemolisian yang baik memiliki tren ke arah pencegahan daripada penindakan. Lihat kembali kajian The Role and Responsibilities of the Police menjelaskan kinerja kepolisian di Inggris berdasarkan tuntutan keamanan properti. Dua kajian lain yang diulas pada pendahuluan juga menekankan adanya pergeseran peran pemolisian dari penindakan ke arah pencegahan. Istilah pencegahan dalam pemolisian di Indonesia berkenaan dengan menjaga ketertiban masyarakat dan perlindungan serta pengayoman masyarakat, kedua fungsi ini telah terinternalisasi dalam fungsi kepolisian. Namun, fungsi penegakkan hukum selama ini banyak dirasa jauh lebih mentereng dibandingkan kedua fungsi lainnya. Polisi reformis pada akhirnya merupakan suatu harapan bahwa reformasi di bidang hukum harus mencapai fase kembalinya kepercayaan publik. Hal ini sebagaimana disampaikan Jenderal Tito Karnavian dalam ceramah Sespimti Polri Dikreg Ke-25 2016 dan Pasis Sespimmen Polri Dikreg ke-56 2016. Indikator ini merupakan suatu turunan dari nilai-nilai demokrasi yang dianut sejak adanya reformasi 1998. Berikut kutipan ceramah Kapolri tersebut. Public trust is the matter nowadays, kepercayaan menjadi kunci saat ini. Semua unsur TNI Polri harus melayani masyarakat karena kekuasan berada di tangan rakyat. Penempatan polisi reformis pada jabatan strategis pada akhirnya merupakan suatu bentuk pemantapan kepemimpinan reformis yang berada di tubuh Polri. Reformasi kepemimpinan sudah dimulai dengan menempatkan Kapolri pada masa pemerintahan Joko Widodo, dengan menempatkan sosok Perwira Polisi muda, yakni Tito Karnavian, yang melewati empat angkatan dari pendahulunya. Konteks demokrasi telah menunjukkan bahwa perubahan yang cepat dapat berlaku. Pemilihan pimpinan dapat dilakukan secara objektif melalui sistem meritokrasi. []
orang yang mendukung reformasi