🪔 Agar Produk Indonesia Tidak Kalah Dengan Produk Impor Kita Harus
byyobiweb | Posted on 14 April 2021 Sumber Foto: OneSave/Day on Unsplash Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Semakin kuat UMKM, maka perekonomian kita pun niscaya akan terus maju.
Adacukup banyak pengrajin produk-produk lokal yang memilki produk berkualitas dan tidak kalah dengan produk impor. Sebut saja produk berbahan baku kulit dari Garut, produknya sudah dikenal hingga mancanegara karena kualitas produk itu sendiri. Belum lagi produk sepatu dari Cibaduyut, Bandung memiliki kualitas ekspor luar biasa loh.
Ya selain kualitas produk lokal yang sudah bisa bersaing dengan produk impor, harga produk lokal relatif lebih terjangkau dibandingkan produk impor. Mengingat tidak adanya bea masuk dan jalur distribusi yang lebih efektif. Itu dia 4 alasan kenapa kita harus bangga dengan produk lokal. Tentunya masih banyak alasan dan manfaat baik lainnya yang
Apalagi Gerakan Bangga Buatan Indonesia merupakan arahan langsung Presiden Joko Widodo untuk memanfaatkan produk dalam negeri. "Produk dalam negeri kita itu tidak kalah kualitasnya dengan luar
Misalnya pemerintah memutar tekanan dari industri domestik dengan menghapuskan impor dengan menentukan kuota sebesar nol. Dengan tidak adanya impor yang diizinkan, harga domestik akan meningkat menjadi Ps Konsumen. Re: Diskusi. oleh BAIQ SELENA AMANDA 043101908 - Kamis, 20 Oktober 2022, 15:
AgarTidak Kalah Saing dalam Revolusi Industri 4.0, Apa yang Harus Dilakukan Industri RI? Alasan Mengapa Kita Harus Bangga Menggunakan Produk Indonesia. Disadari atau tidak, dengan membeli produk Indonesia, Anda bisa turut membantu banyak hal untuk Indonesia, inilah alasan mengapa kita harus mencintai dan memakai produk dalam negeri. March
MenteriKoperasi dan UMKM Teten Masduki menyebutkan daya saing produk lokal di Indonesia masih kalah dengan Singapura, Malaysia, hingga Thailand. Hal ini membuat produk lokal Indonesia sulit untuk bersaing secara global. "Kajian OECD di tahun 2018 menunjukkan tantangan besar UMKM dan produk lokal Indonesia adalah daya saing produk.
Produklokal pada kenyataannyad dalam kehidupan sehari-hari, kurang diminati oleh masyarakat dalam negeri kita. Produk lokal yang saya maksud tentunya meliputi segala hal, misalnya merek handphone, makanan, pakaian, tas dan lainnya. Buktinya, seseorang bisa dikatakan glamor, atau bisa menjaga gengsinya dalam kehidupan sosialnya apabila ia
Diajuga meminta agar produk UKM segera masuk ke e-katalog LKPP. Ditargetkan pada akhir 2022, sebanyak 1.000.000 produk UKM mampu hadir dalam e-katalog LKPP untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah. Akhir tahun bisa tembus 1.000.000 produk UKM kita untuk dimasukan ke e-katalog. Sering sekali yang dikeluhkan SNI sulit, sertifikat juga
Apalagipersaingan yang akan dibahas adalah persaingan produk impor dari Indonesia yang ada di Taiwan. Karena harga yang lebih murah serta kualitas yang tidak kalah dari produk- produk lainnya.Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan karena disebut mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari peredaran.
sektorperijinan produk impor tersebut perlu dibenahi. Mungkin hal ini sudah dilakukan, tetapi perlu lebih ditingkatkan lagi.Ini untuk mempercepat proses impordan tidak hanya untuk komoditi gula dan beras, tetapi semua komoditi. Dilain pihak, pelaku usaha juga perlu mengantisipasi dengan baik agar tidak terlambat dalam melalukan impor atas
JAKARTA produk fashion menjelang Ramadhan sudah menjadi kebiasan sebagian besar orang Indonesia. Maklum, di momen inilah produk-produk UMKM be
1TL47L. Jakarta Pemerintah diminta segera menghentikan keran impor baja serta menindak tegas perusahaan yang berupaya melakukan penyelundupan impor baja. Alasannya, industri dalam negeri sangat khawatir dengan keberadaan baja impor terutama dari Cina. Apalagi produk tersebut dijual sangat murah dengan cara yang tidak adil. Ini diungkapkan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia FSPMI. “Sekitar 100 ribu anggota kami dari FSPMI di seluruh Indonesia benar-benar terancam. Baja impor dijual sangat murah karena diduga masuk ke pasar dalam negeri dengan cara unfair trade seperti dumping dan circumvention pengalihan pos tarif. Industri dalam negeri terancam hancur dan terjadi PHK massal. Ini sangat serius. Kami harap Pemerintah memperhatikan nasib kami,” kata Sekretaris Jenderal DPP FSPMI, Sabilar Rosyad, Kamis 8/6/2023. Menurut Rosyad, karena itulah pekan ini ratusan buruh yang tergabung ke dalam FSPMI menggelar aksi unjuk rasa di depan 2 kementerian. “Kami semua resah, termasuk para anggota kami yang tersebar di sekitar 250 perusahaan di seluruh Indonesia. Kami membutuhkan kehadiran Pemerintah untuk melindungi perusahaan baja nasional. Kalau tidak, maka dampaknya adalah kami para pekerja. Belum lagi di belakang nasib kami, juga terdapat anak dan istri, yang pasti sangat terdampak,” ujarnya. Terkait hal itu, jelas Rosyad, FSPMI mengajukan lima tuntutan kepada kepada Pemerintah. Pertama, agar pemerintah menghentikan kebijakan masuknya impor baja. "Cintailah produk dalam negeri. Kedua, jangan buka keran impor. Industri baja nasional bisa hancur dan berakibat PHK massal. Ketiga, pakailah produk dalam negeri yang bersertifikat dan TKDN; Keempat, tindak tegas oknum yang bermain dalam impor baja dan kelima Dan kelima, tindak tegas perusahaan yang melakukan penyelundupan impor baja,“ tegasnya.
- Hingga saat ini, produk lokal milik Indonesia masih kurang diminati dibandingkan produk impor. Padahal, kualitas dari produk lokal bisa bersaing dengan produk impor, Kawan Puan. Ada faktor- faktor yang menyebabkan produk lokal kurang diminati, salah satunya kurangnya gaungan seputar produk-produk tersebut. "Orang indonesia itu suka barang-barang lokal. Tapi kadang-kadang kurang menghargai," ujar Maria Suwarni, Chief of Merchandising and Marketing Officer PT Supra Boga Lestari, Tbk yang salah satunya menaungi supermarket Pasarina dalam media gathering di Sarinah, Jakarta Pusat, pada Rabu 22/6/2022. Akibat masyarakat yang tak memiliki banyak informasi seputar produk lokal, banyak dari mereka yang beralih ke produk impor. "Jadi, akhirnya kami bantu gaungkan," ujar Maria. Dalam hal ini, Maria mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan produk lokal agar mampu bersaing dengan produk impor di pasaran. Hal pertama yang perlu diperhatikan bagi produk lokal adalah dari segi pengemasan. Menurutnya, kemasan adalah kesan pertama yang akan ditangkap oleh pembeli. Baca Juga Pertama di Indonesia, Ini Serunya Berbelanja di Pasarina yang Pakai Teknologi Metaverse "Untuk generasi tua mungkin tidak terlalu memikirkan pengemasan. Tapi anak-anak jaman sekarang susah, 'kemasan kayak gini emang enak?'". Hal kedua yang harus diperhatikan adalah dari segi harga, Kawan Puan. Banyak produk lokal yang memiliki harga lebih tinggi dibandingkan produk impor. "Kayak jeruk Medan," ujar Maria menyebutkan contoh. "Nah ini tantangan gimana kita caranya membantu mereka. Karena masalah logistik jadi akhirnya mahal atau mengemasnya nggak pintar. Jadi sampai ke Jakarta barangnya sudah rusak. Itu yang terus kita ingatkan," jelasnya. Selain itu, kualitas dan kebersihan dari produk juga aspek penting yang tak boleh luput. Maria mengatakan pihaknya melakukan kurasi pada berbagai produk lokal terlebih dahulu. "Kita harus kurasi yang terbaik buat costumer. nggak asal-asalan," katanya. Salah satu yang terpenting adalah dari segi aspek kesehatan, terutama untuk produk snack. "Apalagi kesadaran kesehatan itu tinggi yah. jadi kita pastiin eh kalian pakai micin nggak?' Pakai micin itu ada toleransinya," jelas dia. Baca Juga Agar Makin Dikenal, Ini Cara Mendaftarkan Produk UMKM di E-Katalog LKPP Itu tadi berbagai hal yang harus diperhatikan produk lokal agar bisa bersaing dengan produk asing. Semoga kedepannya kualitas dan penjualan produk lokal semakin meningkat ya, Kawan Puan! *
agar produk indonesia tidak kalah dengan produk impor kita harus